Dakwah di Era Globalisasi

Penulis Susanto A. Yamin
ERA globalisasi meminjam istilah Thomas L Friedman yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengantarkan manusia pada suatu kampung yang tidak dibatasi oleh sekat waktu dan tempat. Teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology [ICT)), bagi masyarakat global (dunia) melahirkan suatu kecenderungan paradigma masyarakat terbuka, yaitu suatu kenyataan dimana tidak ada sekat dan batas yang menghalangi untuk saling berinteraksi. Sebagai konsep komunikasi global, manusia dapat ber-interaksi secara cepat, langsung, dan seketika.

Karenanya, umat Islam tidak boleh berdiam diri terhadap perkembangan ICT. Perkembangan ICT yang semakin canggih harus dimanfaatkan untuk berbagai kepent-ingan, khususnya kepentingan dakwah, terutama di era globalisasi ini. Karena saat ini, selain karena kesibukan, umat Islam (khusus-nya generasi muda), juga tidak begitu tertarik terhadap dakwah qurani yang dilakukan di masjid-masjid. Umat Islam lebih banyak menambah wawasan keagamaan mereka melalui sejumlah fasilitas informasi yang tersedia dalam perangkat ICT. Untuk itu, dalam rangka membumikan ajaran Alquran di era glo-balisasi ini, maka integrasi ICT dalam dakwah sangat diperlukan.

ICT adalah perangkat teknologi yang merangkum dua aspek yang sulit dipisahkan, yaitu informasi dan komunikasi. Teknologi informasi adalah teknologi yang membantu manusia dalam mencari/mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data, baik data yang berbentuk teks, video, audio, visual mau-pun animasi yang terhimpun dalam perangkat teknologi modern yang terdiri dari hardware dan software. Sementara teknologi komuni-kasi adalah teknologi yang mampu meng-hubungkan manusia tanpa sekat waktu dan tempat yang terkoneksi melalui jaringan in-ternet.

Dalam bidang dakwah, ICT harus di-manfaatkan sebagai media (wasilah) dakwah, supaya setiap pesan dakwah dapat disampaikan kepada objek dakwah (mad’u). Hal ini harus dilakukan mengingat pengguna ICT yang semakin tinggi. Menurut data yang dirilis oleh MarkPlus Insight, jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 61,08 juta orang. Angka tersebut naik sekitar 10% ketimbang tahun 2011 (dalam, http://evoucher.co.id). Lebih rinci lagi, Forum Viva merilis pengguna internet berdasarkan usia. Ternyata pada segmen penduduk usia 15-19 tahun paling tinggi dibandingkan segmen usia lain dengan persentase sebesar 64 persen. Diikuti usia 20-24 tahun sebesar 42 persen. Berikutnya usia 25-29 tahun sebesar 28 persen, kemudian usia 30-34 tahun sebesar 16 persen, usia 40-44 tahun sebesar 12 persen, dan usia 45-50 tahun sebesar 5 persen. Forum Viva juga berkesimpulan, bahwa pengguna internet tidak hanya di kota besar, tetapi juga menyebar di kota-kota kecil dan pedesaan (http://forum.viva.co.id).

Kehadiran ICT merupakan anugerah istimewa dalam dakwah era globalisasi. Melalui teknologi ini, misi dakwah untuk seluruh umat dunia dapat terlaksana. Karena menurut Yusuf al-Qaradhawi, dakwah Islam merupakan dakwah global, tidak dibatasi waktu dan
tidak terkait dengan tempat (dalam Akram Kassab, 2010: 210). Hal ini sesuai dengan pesan Alquran, “Dan tidaklah aku mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS. Al-Anbiya’: 107). Allah juga berfirman, “Katakanlah, ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua’” (QS. Al-A’raf: 158). Dalam surat yang lain, Allah juga berfirman, “Maha suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (yaitu Alquran) ke-pada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam” (QS. Al-Furqan: 1).

Demi terwujudnya cita-cita dakwah yang bersifat global tersebut, maka diperlukan kebijaksanaan (al-hikmah) dalam berdakwah (QS. An-Nahl/16: 125). Menurut M Yunan Yusuf (2003), dalam bidang dakwah, kata al-hikmah dapat dimaknai dengan melakukan kegiatan dakwah, termasuk dalam memilih metode (thariqah) mau-pun media (washilah) yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Dengan demikian, kegiatan dakwah harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kini umat Islam telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ICT, di mana manusia dapat mengakses informasi dan saling berkomunikasi tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Karenanya, integrasi ICT merupakan kebutuhan dakwah masa kini demi terca-painya tujuan dakwah, yaitu mengajak manusia ke jalan Tuhan.

Untuk kepentingan dakwah, ICT dapat dimanfaatkan sebagai media (wasilah) dakwah. Melalui media inilah dakwah dapat memainkan perannya dalam meneyebarkan informasi tentang Islam kepada umat manusia khususnya generasi muda di selu-ruh penjuru tanpa ada batas waktu dan wilayah.

Penggunaan ICT dalam dakwah adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi oleh para da’i dan ulama. Pemanfaatan ICT dalam dakwah dapat dilakukan dengan me-manfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia dalam perangkat ICT. Dalam rangka mem-berikan informasi tentang ajaran Islam, para pendakwah dapat memanfaatkan fasilitas website, blogdan sejenisnya dengan cara mengirim pesan dakwah, baik yang berbentuk teks (tulisan), audiomaupun video, ke dalam website maupun blog pribadi atau mengirimkan tulisan dakwah ke sejumlah media online,seperti Republika online dan Riau Pos online.

Melalui ICT juga, para pendakwah dap-at melakukan interaksi dua arah secara online dengan fasilitas e-mail, Facebook, Twitter, Skype dan sejenisnya. Dengan fasilitas tersebut, para pendakwah dapat berkomunikasi langsung dengan objek dakwah, baik melalui pesan dalam bentuk teks maupun video. Media ini semakin populer digunakan untuk pengembangan media dakwah, karena selain bersifat interaktif, juga terkoneksi dengan jaringan global, sehingga jangkauan aksesnya tak terbatas.

Integrasi ICT dalam dakwah, selain memberikan kemudahan dalam mengakses informasi dan berkomunikasi tanpa batas waktu dan tempat, juga dapat “mengawetkan” pesan dakwah. Sehingga pesan tersebut tahan lama, dan dapat diakses kembali jika suatu saat diperlukan. Hal ini sangat berbeda dengan dakwah konvensional, dimana pesannya mudah hilang (dilupakan) dan sangat sulit bahkan tidak bisa diakses kembali ketika dibutuhkan.

Dengan demikian, dakwah dalam menyebarkan ajaran Islam seperti kandun-gan Alquran, tauhid, ibadah, akhlak, dan sebagainya tidak lagi disampaikan secara manual-tradisional, akan tetapi secara modern interaktif menggunakan ICT dalam berbagai bentuk yang tersedia di berbagai tempat di dunia global, disediakan oleh berb-agai sumber dan dapat diakses dengan mudah, cepat, murah, dan dapat digunakan dalam kelas tradisional modern maupun dalam kelas maya atau virtual.

Mudah-mudahan dengan memanfaatkan ICT dalam berdakwah, pesan dakwah dapat sampai kepada objek dakwah yang kini sedang asyik berselancar di dunia maya, sehingga ajaran Islam tidak hanya bisa dipelajari di madrasah, masjid dan majelis taklim, tetapi juga dapat dipelajari di dunia maya yang kini banyak dikunjungi umat Islam, terutama generasi muda penerus bangsa. Harapannya, pesan Alquran dapat membumi di era globalisasi ini. Semoga. Wallahu a’lam.***

Download artikel ini



1 komentar:

admin tes

April 14, 2013 at 6:07 PM comment-delete

Post a Comment