Tradisi Balimau Kasai Potang Mamogang

Oleh: Alfuzanni*
*Peserta Musabaqah Makalah Qur’an Kab.Pelalawan 2014
sumber gambar : riau.kemenag.go.id

Di Indonesia, sebagai sebuah negara yang memiliki penduduk yang bermacam-macam suku dan adat istiadat tentu memiliki tradisi yang bermacam-macam pula. Tradisi itu lahir dari kebiasaan nenek moyang masing-masing suku. Salah satu tradisi yang masih sangat kental di tanah melayu Riau adalah Balimau Kasai yang diadakan setiap satu tahun sekali, ketika akan menyambut bulan suci ramadhan.

Tradisi mandi balimau kasai ini sudah sangat melekat sekali di tanah melayu Riau ini. Karena tradisi ini dapat dipastikan setiap tahun tidak pernah absen diadakan baik oleh masyarakat maupun dari pemerintah daerah setempat.

Balimau Kasai adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang awalnya berkembang dari kalangan masyarakat zaman dahulu dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian. Diwariskan secara turun temurun, tradisi ini dipercaya telah berlangsung selama berabad-abad. Latar belakang dari Balimau Kasai adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadhan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Secara lahir, mensucikan diri adalah mandi yang bersih.

Balimau Kasai merupakan sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Pelalawan di Provinsi Riau untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Acara ini biasanya dilaksanakan beberapa menjelang masuknya bulan puasa. Upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa, juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri. Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas.

Sedangkan Kasai adalah wangi-wangian yang dipakai saat berkeramas. Bagi masyarakat Pelalawan, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa. Zaman dahulu tidak setiap orang bisa mandi dengan bersih, baik karena tak ada sabun, maupun wilayah yang kekurangan air, atau bahkan karena sibuk bekerja dan sebab yang lain. Saat itu pengganti sabun di beberapa wilayah adalah limau (jeruk nipis), karena sifatnya yang melarutkan minyak atau keringat di badan.

Sebenarnya upacara bersih diri atau mandi menjelang masuk bulan ramadhan tidak hanya dimiliki masyarakat Pelalawan saja. Kalau di Pelalawan upacara ini sering dikenal dengan nama Balimau Kasai Potang Mamogang, maka di Kota Kampar lebih dikenal dengan nama Balimau Kasai saja. Di Sumatera Barat juga dikenal istilah yang hampir mirip, yakni Mandi Balimau. Khusus untuk Kota Pelalawan, tambahan kata Potang Mamogang mempunyai arti menjelang petang karena menunjuk waktu pelaksanaan acara tersebut.

Pada tahun ini, pemerintah kabupaten Pelalawan tetap mengadakan tradisi tersebut dengan mengangkat tema Balimau Negeri Amanah yang terdiri dari dua acara, yang pertama acara Balimau Sultan Pelalawan yang diadakan pada hari senin tanggal 21 Juni 2014 di kecamatan Pelalawan tepatnya dipinggir sungai Pelalawan dekat Istana Sayap. Kedua acara Balimau Kasai Potang Mamogang yang diadakan pada hari Kamis tanggal 26 Juni 2014 di kecamatan Langgam.

Balimau Sultan Pelalawan yang diadakan pada hari senin tersebut dihadiri oleh bupati Pelalawan H.M Harris dan wabup. Selain itu juga dihadiri oleh Sultan Pelalawan T.S. Kamaroedin Haroen, ninik mamak, tokoh masyarakat, tokoh adat beserta pihak-pihak terkait.

Mandi Balimau kasai tersebut bukanlah termasuk sunnah rosulullah, melainkan hanya sebagai tradisi semata yang memiliki nilai filosofis yang tinggi bagi masyarakat pelalawan dan sekitarnya, Selain momen membersihkan diri secara zahir, mandi Balimau Kasai juga merupakan momentum untuk menjalin silaturrahmi dan acara saling maaf memaafkan dalam rangka menyambut tamu agung yaitu Syahru Ramadan Syahrus Siyam, jadi bukanlah sebuah keyakian yang memiliki dalil naqli secara qat’i. tapi ini lebih kepada sebuah adat yang bersendikan syara’ (Syariat Islam) syara’ bersandikan Kitabullah yang secara filosifisnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan zaman hari ini, secara langsung maupun tidak memberikan dampak positif dan negative terhadap kehidupan kita. Dalam kerangka adat istiadat, banyak terjadi distorsi sejarah, salah interpretasi terhadap nilai-nilai adat yang telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan, termasuk mandi Balimau Kasai. Bisa di lihat dari tahun ketahun kegiatan mandi Balimau Kasai sebagian telah dinodai dengan tindakan yang yang berseberangan dengan syariat Islam, diantaranya berhura-hura, berboncengan laki-laki dan perempuan yang bukah muhrim, mandi massal yang bercampur antara laki-laki dan perempuan, mabuk-mabukan sampai kepada musik yang menjauhkan masyarakat dari mengingat Allah Swt.

Padahal dulunya, tradisi ini merupakan hal yang tergolong urgen dan sakral. Sebelum memasuki bulan puasa atau sebelum magrib, anak kemenakan dan menantu atau juga yang tua serta murid akan mendatangi orang tua, mertua, mamak (paman), kepala adat, atau guru ngaji mereka datang dalam rangka meminta maaf menjelang masuk bulan suci.

Namun, pada pelaksanaan Balimau Kasai Potang Mamogang yang diadakan di Kabupaten Pelalawan yang bertempat di sungai Pelalawan samping Istana Sayap yang terbakar beberapa waktu lalu tidak tampak adanya budaya negatif seperti mandi bercampur baur antara laki-laki dan perempuan. Pada acara tersebut, penyiraman air Balimau Kasai dilakukan oleh bupati Pelalawan terhadap camat, lurah, kepala desa dan beberapa orang lainnya. Setelah itu acara selesai, yang kemudian dilanjutkan oleh anak muda laki-laki mandi disungai beberapa orang saja.

Dengan demikian, semoga tradisi yang diadakan setiap tahun sekali di kabupaten Pelalawan itu tidak merusak nilai-nilai Islami yang sesungguhnya mensucikan diri dalam menyambut bulan Ramadhan. Bulan yang penuh dengan keberkahan dan bulan penuh ampunan. Sehingga, sebagai umat Islam mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

1 komentar:

HOBI JUDI BOLA, SABUNG AYAM, TOGEL, KASINO, GREENDRAGON DAN TEMBAK IKAN !!!
PROMO BONUS CASHBACK TERBESAR 10% DAN REFERAL 10%. Penasaran?? AYO JOIN SEKARANG!!!!

Yuk Gabung Bersama Kami Sekarang Dengan Berbagai Macam Bonus Menarik Seperti:

-Bonus 10% untuk Member Baru
-Bonus Referal 10%
-Bonus CashBack Hingga 10%
Dengan Pelayanan Terbaik, Costumer Servis Yang Ramah Dan Profesional, Dan Siap Melayani Anda 24 Jam NonStop Setiap Hari.

Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :

WA : +6281377055002

November 14, 2018 at 10:45 PM comment-delete

Post a Comment