Pendidikan Anti Korupsi: Memotong Generasi Korup Karya : Susanto Al-Yamin

Pendidikan Anti Korupsi: Memotong Generasi Korup
Karya : 
Susanto Al-Yamin





Ini Kata Mereka :


“Saya merasa yakin kalau buku ini akan menjadi air penyejuk tatkala bangsa ini sedang dahaga, lelah mencari lubang keluar dari himpitan korupsi. Sekecil apapun tetesan air itu, ia akan tetap memancarkan manfaat. Selamat mas Santo”
Prof. Dr. Asep S. Muhtadi, MA
(Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Ketua Majelis Hakim M2IQ Nasional)


“Kehadiran buku, yang ditulis oleh seorang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional dan Juara Nasional Musabaqah Menulis Ilmiah al-Quran (M2IQ) ini, merupakan salah satu jawaban untuk menyiapkan upaya pendidikan anti  korupsi tersebut, dalam rangka menyiapkan generasi tanpa korupsi, melalui jalur pendidikan potong generasi korup. Tentu saja, selain tulisannya enak dibaca, juga gagasannya penting untuk ditumbuhkembangkan”
Aep Kusnawan
(Penulis dan Ketua Jurusan BKI Fak. Dakwah UIN SGD Bandung)

“Korupsi benar-benar telah menjadi masalah yang akut dan berkepanjangan bagi bangsa ini. Bak kata pepatah, patah tumbuh hilang berganti. Namun kita harus tetap optimis dan terus berupaya memberantas korupsi. Pemikiran bernas dan cerdas yang tertuang dalam buku ini merupakan salah satu solusi bijak dalam upaya pemberantasan korupsi. Ide dan gagasannya menarik untuk dikembangkan dan diterapkan dalam mencetak generasi anti korupsi. Saya meyakini, kehadiran buku yang ditulis oleh Pemuda Pelopor Nasional ini mampu memberikan manfaat dan secercah cahaya bagi bangsa ini”
Alimuddin Hassan Palawa
(Peneliti Institute for South-east Asia Islamic Studies (ISAIS) UIN Suska Riau)

“Membaca tulisan-tulisan Susanto Al-Yamin memberi senoktah asa, bahwa generasi muda Indonesia masih ada di tengah banyak yang sudah “wafat”, karena Susanto masih konsentrasi memperjuangkan nilai ideal di tengah berkecambahnya budaya materialis, pragmatis, dan hedonis. Semoga negeri ini masih memeram Susanto yang lain agar fajar baru Indonesia ‘kan menyerlah esok hari”
Griven H. Putera
(Sastrawan-Budayawan Melayu Riau)

0 komentar:

Post a Comment